Derap langkah mantap seorang perempuan memasuki Flores Ballroom
Hotel Borobudur, di mana seluruh kepala BPS kabupaten/kota di Indonesia
berkumpul, berhasil membangunkan semangat para peserta yang sudah hadir
sejak tadi pagi (22/10). Tepuk tangan riuh para peserta menyambut sosok
perempuan yang berhasil menenggelamkan kapal-kapal asing di Indonesia.
Dialah Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti yang
hadir di acara Rapat Teknis (ratek) Kepala BPS Kabupaten/Kota Tahun
2018. Didampingi Adi Lumaksono, Sekretaris Utama BPS, Susi memberikan
keynote speech pada acara tersebut. "Sangat disayangkan kalau ada
pejabat negara yang mempertanyakan kesahihan data negara kita. Tanpa
data, pembangunan itu akan menjadi asal-asalan," kata Susi bersemangat.
Susi mengaku instansinya sangat mengandalkan data yang dihasilkan
BPS, apalagi saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) sedang
membangun Satu Data KKP. "Data BPS menjadi initial titik tumpu dalam
mengakses kinerja kita. Mungkin belum semua terdaftar tapi the basic
data untuk mengambil keputusan, rencana, program. Aplaus utk BPS,"
ujarnya.
Menteri Susi mengatakan bahwa jajarannya sedang berpacu melawan
illegal fishing. "Dalam survei yang dilakukan BPS, rumah tangga nelayan
berkurang hampir 50 persen. Ini puzzle yang kita mesti lawan, illegal
fishing," lanjutnya. Dengan data yang sudah dipegangnya, ia pun
mengambil kebijakan untuk melawan illegal fishing, salah satunya
menenggelamkan kapal-kapal asing.
"Keberhasilan KKP tidak mungkin di-present ke publik kalau tidak
punya data. Di situ BPS punya peran penting. Tanpa data-data itu, kita
juga tidak bisa bicara meyakinkan bahwa peran kita benar. Di sinilah BPS
berperan untuk menjaga policy untuk tidak wrong direction," tambah
Susi. "Policy yang baik di KKP depending dari data BPS. Kredibilitas
data BPS sangat penting. Akan saya jaga karena ini on the right track.
Data BPS backbone untuk apa yang kita kerjakan," tegasnya.