Dalam
rangka meningkatkan kualitas data Survei Harga Produsen dan Perdesaan,
Bidang Statistik Distribusi diundang sebagai narasumber
refreshing/briefing petugas Survei Harga Produsen dan Perdesaan di
beberapa Kabupaten/Kota Jawa Tengah.
Sejak Januari-April 2019, ada 5 kabupaten yang telah dikunjungi, yakni Blora, Wonosobo, Temanggung, Grobogan, dan Magelang.
Tujuan
kegiatan tersebut diantaranya untuk menyamakan persepsi, konsep dan
definisi tentang Survei Harga Produsen dan Perdesaan, serta diskusi
permasalahan di lapangan dan pemecahan solusinya.
Survei Harga
Produsen (SHP) dilaksanakan untuk mendapatkan data dasar dalam
penghitungan Indeks Harga Produsen (IHP) nasional. Harga produsen
sebagai harga pertama merupakan price leader dari level harga lainnya,
sehingga monitoring perkembangannya perlu dilakukan sebagai early
warning system terhadap gejolak harga pada level harga selanjutnya.
Survei
Harga Perdesaan (SHPed) dilakukan untuk memperoleh data harga berbagai
barang/jasa yang merupakan bagian biaya proses produksi pertanian (HD)
serta data harga konsumen di wilayah perdesaan (HKD). SHPed digunakan
sebagai dasar penghitungan inflasi perdesaan dan Nilai Tukar Petani
(NTP) yang merupakan salah satu proxy indicator untuk melihat tingkat
kesejahteraan petani, baik di tingkat provinsi maupun nasional.