Pendaftaran Usaha Sensus Ekonomi 2016
(SE2016) dapat menjadi langkah awal untuk menakar kekuatan perekonomian
Indonesia. Dari kegiatan tersebut diperoleh jumlah usaha/perusahaan berdasarkan
skala usaha, tenaga kerja, dan omset yang dihasilkan. Oleh karena itu, data
yang dihasilkan dari pendaftaran usaha SE2016 sangat dinantikan oleh banyak
pihak.
Pada 24 Mei 2017, bertempat di Hotel
Crowne Plaza Semarang, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah melakukan Launching Hasil Pendaftaran Usaha Sensus
Ekonomi 2016 Jawa Tengah. Launching
Hasil Pendaftaran Usaha Sensus Ekonomi 2016 Jawa Tengah dilakukan oleh Sekretaris
Daerah Jawa Tengah bersama Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kepala BPS Provinsi
Jawa Tengah, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kegiatan tersebut dirilis jumlah usaha, baik skala UMK maupun UMB yang
dikelompokkan dalam 15 kategori sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) 2015. Bersamaan dengan launching
data, juga dilakukan launching website
Sensus Ekonomi 2016 (angka provinsi) pada url: se2016.bps.go.id.
Acara tersebut dihadiri lebih dari 250
peserta yang terdiri dari BI Jawa Tengah, OJK Regional 3 Jateng & DIY,
Kepala OPD Provinsi Jawa Tengah, Kepada Dinas Kominfo dan Kepala Balitbangda
Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, BPS Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah, pelaku usaha,
akademisi, serta wartawan dari berbagai media. Acara dikemas sangat menarik dan dimeriahkan dengan
banyak hiburan, antara lain paduan suara dari Unika Soegijapranata, Tari
Gunungan, Handtrick, dan Rampag Gendang.
Pada kesempatan ini sebagai penghargaan bagi pelaku usaha yang telah ikut
menyukseskan kegiatan pemerintah, diberikan penghargaan untuk 3 responden terbaik
pada kegiatan Sensus Ekonomi 2016 yaitu kepada PT. Djarum, PT. Sidomuncul, dan
PT. Apac Inti Corpora.
Dalam paparannya, Kepala BPS Provinsi
Jawa Tengah, Dr. Margo Yuwono menyampaikan bahwa jumlah usaha hasil pendaftaran
usaha SE2016 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 4,17 juta usaha yang
dikelompokkan dalam 15 kategori lapangan usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015, kecuali kategori pertanian. Jumlah usaha
tersebut meningkat 13,06 persen jika dibandingkan dengan hasil Sensus Ekonomi
2006 (SE06) yang berjumlah 3,69 juta usaha. Jika dirinci menurut skala usaha, dari hasil SE2016 ada sebanyak
4,13 juta usaha UMK (98,98 persen) dan 42,48 ribu usaha UMB (1,02 persen). Jika
dilihat berdasarkan lapangan usaha, maka usaha perdagangan besar dan eceran
mendominasi kegiatan perekonomian di Jawa Tengah, yaitu terdapat 1,80 juta
usaha atau sebesar 43,16 persen dari seluruh usaha yang ada di Jawa Tengah.
Pada kegiatan tersebut juga diisi
dengan acara talkshow yang mengusung tema
“Menakar Potensi Ekonomi dan Daya Saing Daerah” yang menghadirkan pembicara senior
Indef yang juga Komisaris Bank Mandiri yaitu Dr. Aviliani, S.E., M.Si, Guru
Besar Universitas Gajah Mada yaitu Prof. Mudrajat Kuncoro, Ph.D, serta salah
satu pengusaha muda pendiri DTECH-ENGINEERING Arfi’an Fuadi. Acara talkshow
dipandu oleh moderator dari Universitas Diponegoro yaitu Firmansyah S.E, M.Si,
Ph.D.
Launching hasil pendaftaran usaha SE2016 ini merupakan
titik awal dari kegiatan selanjutnya. Nantinya pada bulan Agustus-September
2017 akan dilaksanakan Sensus Ekonomi Lanjutan (SE2016 Lanjutan) dimana BPS
akan melakukan pendataan kembali dengan pertanyaan yang lebih rinci terkait
dengan struktur pendapatan dan pengeluaran, prospek dan kendala usaha, baik
pada usaha menengah besar maupun usaha mikro kecil. Mari kita turut menyukseskan
Sensus Ekonomi 2016 Lanjutan dengan menerima petugas dengan baik dan memberikan
jawaban yang sebenarnya, untuk menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari.
(IND)