Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : http://s.bps.go.id/skdjateng2025
Antrian online layanan pada Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Jawa Tengah melalui: https://s.id/antrianonlinebpsjateng
Anda bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami disini atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) disini
Desember 2020, Jawa Tengah alami inflasi sebesar 0,46%
5 Januari 2021 | Kegiatan Statistik
Berita Versi Audio
Tutup tahun 2020 Jawa Tengah inflasi 0,46 persen
Januari 2021, BPS Provinsi Jawa Tengah merilis angka inflasi Desember 2020 0,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,51. Tingkat inflasi tahun ke tahun atau Inflasi tahun kalender Desember 2020 sebesar 1,56 persen. Inflasi tahun kalender ini jauh lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Desember 2018 dan Desember 2019 yang masing-masing sebesar 2,82 persen dan 2,81 persen. Dampak dari pandemi covid-19 inflasi tahun kalender nilainya di bawah target awal Bank Indonesia yaitu 3 plus minus 1%. Meskipun, daya beli masyarakat Jateng sudah mulai membaik memasuki triwulan IV 2020.
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,56 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,32 persen. Inflasi tahun kalender tertinggi terjadi pada Kota Tegal, mencapai 2,36%, sedangkan yang terendah Kudus, yaitu 1,24%.
Komoditas penyumbang utama inflasi Jawa Tengah yaitu cabai merah. Selain itu, inflasi juga disebabkan naiknya harga telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras dan kontrak rumah. Sementara, yang menjadi penahan inflasi Desember 2020, turunnya harga beras, jeruk, salak, emas perhiasan, dan bawang merah.