Sebagai upaya meningkatkan kualitas data dan pelayanan kami kepada Anda mohon mengisi Survei Kebutuhan Data (SKD) melalui link : s.bps.go.id/skdjateng2024
Anda bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami disini atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) disini
Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui Layanan Statistik Fast Response (LATIFA) WA 0815-6770-1212, email jateng@bps.go.id dengan subject Permintaan Data, zoom meeting dengan perjanjian, dan akses ke pst.bps.go.id
Oktober 2020 Jawa Tengah Inflasi 0.17%
4 November 2020 | Kegiatan Statistik
Berita Versi Audio
Inflasi Oktober 0,17 persen
BPS Provinsi Jawa Tengah merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2020 sebesar 104,84 atau inflasi 0,17 persen. Tren inflasi mulai terlihat sejak bulan September lalu yaitu sebesar 0,04 persen. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli masyarakat Jawa Tengah pada awal quartal IV.
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,22 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,07 persen.
Komoditas penyumbang utama inflasi Jawa Tengah yaitu cabai merah. Selain cabai, inflasi juga disebabkan naiknya harga bawang merah, kontrak rumah, minyak goreng dan daging ayam ras. Sementara, yang menjadi penahan inflasi Oktober 2020, turunnya harga telur ayam ras, emas perhiasan, tarif kendaraan roda 2 online, semangka, dan tarif listrik.
Tingkat inflasi tahun ke tahun Oktober 2020 sebesar 1,57 persen. Sementara inflasi tahun kalender Oktober 2020 sebesar 0,91 persen. Inflasi tahun kalender ini jauh lebih rendah dibanding inflasi tahun kalender Oktober 2018 dan inflasi tahun kalender Oktober 2019 yang masing-masing sebesar 2,13 persen dan 2,15 persen. Rendahnya tingkat inflasi tahun kalender Jateng ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat perlu dijaga untuk dapat mempertahankan tingkat inflasi sesuai target Bank Indonesia, yakni sebesar 2% s/d 4% di akhir tahun 2020 mendatang.