To improve data quality and our service to you, please fill out the Data Needs Survey (SKD) via the link : http://s.bps.go.id/skdjateng2024
Anda bisa menyampaikan pengaduan layanan kepada kami disini atau mengakses Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) disini
Layanan Online Pelayanan Statistik Terpadu dapat melalui Layanan Statistik Fast Response (LATIFA) WA 0815-6770-1212, email jateng@bps.go.id dengan subject Permintaan Data, zoom meeting dengan perjanjian, dan akses ke pst.bps.go.id
SP2020: For More Accurate Population Data
September 11, 2019 | Other Activities
“Lebih baik punya satu sumber data saja. Dari pada dua sumber data
yang masing-masing mengklaim datanya akurat,” ujar Bambang PS.
Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
dalam Rateknas Kepala BPS Kabupaten/Kota di Yogyakarta, (11/9).
Kehadiran Bambang membawa pesan bahwa satu data kependudukan menjadi
jawaban atas kebutuhan akan data kependudukan yang lebih akurat. .
“Saya sangat setuju dengan satu data kependudukan. Jangan kebiasaan
punya beberapa versi. Beberapa versi ini jadi alternatif. Masalahnya
data ga boleh ada alternatif. Demokratisasi ini jangan membuat data
collection atau data verification ini jadi bias. Yang ingin saya bangun
ini semangat untuk menuju satu data,” ungkap Bambang. . Menurut
Bambang, kalaupun data dihasilkan oleh institusi yang berbeda-beda, tapi
harus tetap konsisten dan keluarnya harus tetap satu data yang
representatif, akurat, serta memenuhi kaidah statistik. “Karena itu
lewat Perpres Satu Data dan Rancangan Perpres Statistik Hayati, ke depan
harapannya data kependudukan itu satu, baik data berdasarkan sensus
maupun dari administrasi kependudukan. Jadi kita buat konsistensi.
Setelah punya basis data yang konkret dan solid, maka data tersebut
harus selalu di-update secara berkala, konsisten, dan akurat, sehingga
kita punya data penduduk yang lebih akurat lagi,” ujarnya. . Melihat
konsep acara yang outer space, Bambang pun berpesan kepada jajaran BPS.
“BPS jangan hanya futuristik di depan, tapi juga dalam menyajikan data.
Saatnya BPS mencatatkan diri sebagai NSA (National Statistics Agency,
red) yang sudah makai big data secara masif. Kami sambut baik SP2020
sebagai langkah menuju satu data kependudukan, untuk penyempurnaan data
adminduk. SP ini produk statistik yang unik dan paling penting. Karena
data dasar banyak digunakan untuk perumusan kebijakan. Ini momen luar
biasa, 10 tahun sekali. Apalagi SP ini mau dikerjakan milenialnya BPS,”
pungkasnya.