SEMARANG, jateng.bps.go.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah merilis indikator indikator strategis pada Rabu, 15 Januari 2025 di Aula Lantai 5 BPS Provinsi Jawa Tengah. Rilis disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih dan dihadiri oleh Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati. Rilis juga dihadiri oleh Kepala Dinas/Instansi atau yang mewakili di lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Nilai ekspor Jawa Tengah pada Desember 2024 sebesar US$980,39 juta atau naik 1,91 persen dibanding ekspor pada November 2024. Nilai impor Jawa Tengah pada Desember 2024 sebesar US$1.364,89 juta atau naik 42,29 persen dibanding impor pada November 2024. Neraca perdagangan Jawa Tengah pada Desember 2024 defisit US$384,50 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$647,12 juta sedangkan neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus US$262,62 juta.
Persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah kondisi September 2024 sebesar 9,58 persen. Turun 0,89 poin persen dibanding kondisi Maret 2024. Garis Kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp521.093/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp392.697/kapita/bulan (75,36 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp128.396/kapita/bulan (24,64 persen).
Pada September 2024, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jawa Tengah yang diukur menggunakan gini ratio adalah sebesar 0,364. Angka ini menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2024 yang sebesar 0,367.