MAGELANG, jateng.bps.go.id - Kinerja pariwisata Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan perbaikan capaian yang lebih tinggi dibanding 2023. Jumlah perjalanan wisatawan mancanegara (wisman) Januari - Mei 2024 mencapai 5,24 juta kunjungan, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dan sudah mendekati level 2019. Adapun perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2023 mencapai 825 juta. Pada tahun 2024 ini, diharapkan capaian wisman dan wisnus akan lebih baik. Dalam mendukung pariwisata yang berkualitas, perlu adanya diversifikasi destinasi, yakni pengembangan interkonektivitas destinasi dari destinasi eksisting ke destinasi potensial. Maka disusunlah percepatan pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Puji Ismartini hadir secara langsung dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Tahun 2024 yang diadakan di Hotel Plataran Borobudur pada hari Selasa, 3 September 2024. Didampingi oleh Kepala BPS provinsi Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, Puji menyampaikan bahwa Candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu DPSP yang patut dikembangkan. Dimana Jawa Tengah menjadi peringkat tiga wisnus di Indonesia. Dipimpin oleh Odo R.M Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, kegiatan dilanjutkan dengan berkeliling Kawasan Candi Borobudur untuk melihat secara langsung potensi pariwisata di sekitarnya.
Sebelum menghadiri Rakornas, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS beserta rombongan singgah dan menyapa pegawai di BPS Kota Magelang dan BPS Kabupaten Magelang. Dalam arahannya, Puji menyampaikan bahwa Jawa Tengah mempunyai potensi pengembangan pariwisata yang tinggi sehingga data yang mendukung pariwisata perlu untuk dikawal kualitasnya dan berpesan untuk bisa memulai mendiseminasikan data- data yang dihasilkan BPS agar dapat dipahami oleh masyarakat serta mulai menyosialisasikan Sensus Ekonomi 2026.