6 Maret 2018 | Kegiatan Statistik Lainnya
Happy monday perdana di bulan Maret kali ini sangat spesial. Selain dihadiri seluruh kepala BPS Kabupaten/Kota se Jawa Tengah, di studio lantai 5 BPS Provinsi Jawa Tengah kedatangan tamu spesial, yaitu Bapak Sairi Hasbullah Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik.
Mengawali acara, MC kondang BPS Jateng yaitu Medha dan Maharani mengajak audiens untuk bergerak, bergerak dan bergerak adalah awal penyemangat sebelum memulai segala aktivitas, dan memang, dengan diiringi musik yang menggetarkan, acara bergerak layaknya senam inipun menjadi pematik kehangatan suasana. Rangkaian doa dan yel yel BPS Provinsi Jawa Tengah adalah sesi wajib happy monday yang tak boleh ketinggalan.
Bapak Margo Yuwono, Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah memberikan arahan singkatnya tentang bagaimana BPS Provinsi Jawa Tengah menuju berkinerja tinggi, kreatif, inovatif dan responsif.
Ingin melihat sejauh mana BPS Provinsi Jawa Tengah melaksanakan gaung perubahan dan ingin meminta pendapat Pak Margo terkait bagaimana BPS ke depan adalah kata pembuka dari arahan Deputi Bidang Statistik Sosial. Entah benar atau tidak, BPS Jawa Tengah dalam bimbingan Pak Margo memang “berlari”, yang tak sanggup berlari maka akan tertinggal. Beliau penuh inovasi dan berfikir untuk selalu memberikan nilai lebih bagi BPS.
Jika data adalah mining, maka bagi saya Pak Deputi adalah tambang motivasi, tambang informasi. Semua yang diucapkan beliau adalah ilmu dan motivasi. Sehingga tak salah jika pada suatu kesempatan Pak Margo pernah menyebut beliau sebagai “Orator”. Beliau tak hanya menguasai segala hal dengan pemikiran yang holistik tapi beliau juga mampu menyampaikan dan sanggup membangkitkan semangat pendengarnya.
Dimulai dengan pandangan terhadap kondisi global saat ini yang mulai mengalami 'homelessness personal identity'. Berita simpang siur yang berkembang di dunia online memunculkan online deception. Kondisi ini membuka peluang bagi faham faham radikal baru yang menyediakan rumah baru bagi masyarakat yang mengalami 'homelesness personal identity', contoh gampangnya adalah maraknya LGBT akhir akhir ini.
Dalam pemerintahan pun central maupun local government juga mengalami 'homelessness'. Para pemangku kebijakan tidak lagi berfikir bagaimana mensejahterakan rakyat sendiri namun terus berfikir bagaimana membeli suara rakyat.
Enrico Giovanni seorang sosiolog dunia, pernah menjabat kepala “BPSnya” Italia yang sekarang menjadi “designer SDGs” terus menggelorakan perubahan. “Di tengah 'homelessness' ini kita harus kembalikan dunia dengan fakta dan data, dan vaksin bagi virus 'homelesness' ini adalah data statistik yang akurat”, demikian kutipan pernyataan dari beliau.
Lalu bagaimana itu dapat disajikan dan mudah difahami orang awam? Data statistik yang akurat mempunyai arti luas. Tidak hanya sebatas menjaga agar data tersebut unbias tapi bagaimana menyajikan data menjadi mudah dibaca dan terkomunikasi dengan baik, menarik. Kini adalah saatnya berbicara deteminan, bukan lagi membaca naik turunnya angka.
Equiframe adalah framework baru untuk meyakinkan perencana, membuat analisis yang mencakup bagaimana hak asasi manusia dapat dipenuhi hingga seluruh lapisan masyarakat – no one left behind-. Para buruh tani, buruh pabrik dan pekerja-pekerja tidak tetap tidak lagi menjadi kaum yang ter-ignore dalam pembangunan.
Demikian luasnya wawasan beliau sehingga arahan beliau kali ini sangat runut dan lengkap. Dan arahan kali ini ditutup dengan kisah bagaimana Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) yang lulusan SD namun mampu menggetarkan dunia dengan karya-karyanya. “Jika kita gagal maka jangan salahkan kesibukan kita. Kegagalan adalah karena ketidakmampuan diri dalam mendidik diri sendiri”.
Dan acara happy monday kali ini menumbuhkan semangat baru bagi insan BPS. Motivasi baru untuk menjadikan BPS Jawa Tengah unggul dan terdepan.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (Statistics of Jawa Tengah Province)Jl.Pahlawan No. 6 Telp. 024 - 8412802
8412804
8412805 Fax. 024 - 8311195 e-mail : jateng@bps.go.id
Tentang Kami